Travel Haji Plus Umrah Khazzanah Tour: Tata Cara Berdoa yang Benar dan Baik

PT Galih Tunggal Perkasa
Khazzanah Tours
Head Office : Jl Terusan I Gusti Ngurai Rai No. 6
Pondok Kopi Duren Sawit Jak - Tim. 13460
Khazzanah Tours

Tata Cara Berdoa yang Benar dan Baik

Ringkasan Tata Cara Berdo’a yang Benar


Tata Cara Doa yang Benar—Meminta kepada manusia bukanlah hal yang baik, jadi baik meminta apabila kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ya, memang memohon dan meminta kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah hal yang disukai oleh-Nya. Cara memohon dan meminta itu bisa dilakukan dengan cara berdoa. Maka dari itu tak heran bila seseorang yang senang dengan berdoa senantiasa dirahmati dan dilindungi serta disayangi oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Berdoa termasuk ke dalam ibadah yang dianjurkan bahkan menjadi wajib apabila kita menyadari bahwa kita hidup selama ini menyandang status sebagai hamba Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Oleh karenya, jangan lupa berdoa dan meminta serta memohon ampun kepada-Nya. Agar ibadah yang dijalani bisa lancar sesuai dengan tuntunan yang telah diajarkan dan dipraktekkan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, kita harus sama-sama mengetahui bagaimana sih Tata Cara Doa yang Benar agar cepat dikabulkan juga? Mari simak artikel Khazzanah Tour Travel Umroh selengkapnya!


Tata Cara Berdo’a yang Benar


1. Menghindari Makanan Haram dan Minuman Haram



Sebab salah satu dari tertolaknya doa adalah sering mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram. Padahal, ini menjadikan doa kita tertolak. Agama Islam pun telah melarangnya, dibawah ini ada penjelasan tentang Tata Cara Doa yang Benar pertama ini. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “ Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyib (baik). Dia tidak akan menerima sesuatu kecuali yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan –Nya kepada Rasul. Firman-Nya, ‘Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan’. Dan Allah juga berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah Kami rezekikan kepadamu’. Kemudian Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam menceritakan seorang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa, ‘Wahai Tuhanku, Wahai Tuhanku’. Padahal makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan doanya?” (H.R Muslim) travel umroh murah terbaik di jakarta selatan

2. Belajar Mengetahui Waktu-Waktu yang Mustajab



Selain kita telah menghindari makanan dan minuman yang haram, kita juga harus tahu kapan-kapan saja waktu mustajab yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala sediakan untuk memanjatkan doa agar cepat terkabul. Waktu-waktu yang diridhai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’al untuk terkabulnya doa kita adalah ketika turun hujan, antara adzan dan iqomah, hari Arafah, Bulan Ramadhan, waktu sahur, sepertiga malam terakhir, menjelang berbuka puasa ketika sujud, pada hari Jum’at terutama ketika khutbah.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, yang artinya :
“Dengan kasih sayang Allah diturunkan ke langit dunia setiap malam, ketika sisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku kabulkan, siapa yang meminta, akan Aku beri dan siapa yang memohon ampunan pasti Aku ampuni.” (H.R Muslim)

Baca juga info Umroh lengkap yang terbaru dari Khazzanah Tour Travel, klik Paket Umroh Maret 2018


3. Menghadap Kiblat Sambil Mengangkat Tangan



Adapun untuk Tata Cara Doa yang Benar nomer tiga ini, bisa dilihat cara mengangkat tangan yang benar ketika berdoa adalah Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu mengatakan, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berdoa, beliau menggabungkan kedua telapak tangannya dan mengangkatnya setinggi wajahnya (wajah menghadap telapak tangan).” (H.R Thabrani)

Back To Top